Penulis sering mendengar atau membaca sebuah pernyataan,
"Tak ada yang namanya teman sejati. Yang ada hanya kepentingan pribadi"
Pernyataan ini katanya di ungkapkan sendiri oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama yakni Presiden Soekarno. Dalam hati saya bertanya, apaka Presiden Soekarno mengartikan sebuah pertemanan dengan sedemikian rendahnya?. Seolah-olah bahwa setiap orang hanya mementingkan dirinya sendiri, seolah-olah orang berteman dengan yang lain karena ada motive pribadi di dalamnya. Dengan kata lain "ada udang di balik batu" atau " ada maksud tertentu dalam setiap pertemanan". Yang saya takutkan, jika perkataan seperti ini dibudayakan maka tak akan ada lagi orang yang percaya dengan yang lain, atau dengan kata lain tak ada lagi ke ikhlasan di dunia ini.
Saya pribadi sempat mengulang-ulang pernyataan ini di benak saya samapi 1 tahun yang lalu, sehingga saya melihat setiap orang yang berteman dengan saya adalah orang licik yang pasti menginginkan sesuatu dari saya, ketika saya tidak ada gunanya lagi bagi mereka maka saya akan ditinggalkan, "habis manis sepah dibuang".
Jujur dari hati saya membenarkan pernyataan beliau. Karena sahabat karib saya dulu sewaktu SMP dan SMA, seperti tidak kenal lagi sekarang. Disenyumin, kita malah dikadalin. wkwkwk. Ya, ini gambaran ketika mereka menginginkan ada sahabat di samping mereka, maka mereka mendekati kita. Setelah beda sekolah, dengan banyaknya teman-teman baru, pas jumpa dengan kita di jalan jadi seperti tidak kenal lagi. Tapi jika saya pikir-pikir lagi, bukankah tidak semua teman-teman saya yang seperti itu?, bukankah sampai sekarang masih ada teman yang bahkan seperti saudara? Saling mengunjungi dan saling membantu sama lain.
Pertanyaannya, apakah ada kepentingan pribadi di dalam pertemanan kami? jawabnya: ya tentu saja ada. Saya membantu dia jika dia membutuhkan bantuan saya, dan dia membantu saya jika saya membutuhkan bantuannya. Tapi keadaannya berbeda dengan apa yang Presiden Soekarno katakan (jika memang benar beliau mengatakan seperti itu). Saya membantu teman dengan ikhlas tanpa mengharap dia akan membalas kebaikan saya, dan jikapun saya meminta bantuannya itu karena saya tak bisa melakukannya sendiri tanpa bantuannya dia.Bukankah Tuhan menciptakan manusia dengan kekurangannya masing-masing. Jika saya bisa mengerjakannya seorang diri maka saya tidak akan meminta bantuan siapapun. Namun karena tidak bisa tanpa bantuan teman, jadi saya meminta dan bukan karena maksud tertentu saya meminta.
Mungkin perbedaannya sangat sedikit jika diteorikan. Tapi jika dirasakan dengan hati akan kontras sekali perbedaannya.
Teman Sejati,
Ikhlas memberi, tapi tak tertutup kemungkinan akan meminta juga karena memang butuh bantuan dan tidak bisa menyelesaikan masalah tersebut seorang diri.Andaikan dia bisa menyelesaikan seorang diri, maka dia tak akan meminta bantuan kita.
Teman Palsu (Kepentingan Pribadi),
Memberi karena ada maksud tertentu. Menganut sistem balas budi, dia memberi dan orang akan membalas. Dan bahkan sangat suka meminta padahal tanpa dia sendiri punya dan dia bisa. Seringkali memanfaatkan arti pertemanan, dengan mengatakan "kamu sahabat terbaikku", lalu meminta sesuatu sehingga kita sulit menolak.
Cara Membedakan Teman Sejati dan Bukan Teman Sejati
Untuk mengetahui mana teman sejati dan mana yang bukan teman sejati caranya yaitu dengan "menguji" atau istilahnya "tes dan ukur".. Membedakan mana emas asli dan bukan emas asli tentu kita harus melakukan beberapa pengujian, caranya:
- Harus jadi teman sejati dahulu
- Minta Bantuan teman
- Teman sejati membutuhkan apa yang dibutuhkan, teman palsu meminta apa yang di inginkan
- Perhatikan Cara Bicaranya
- Perlihatkan Kekurangan Anda
1. Harus jadi teman sejati dahulu
Jika anda sendiri bukan teman sejati, maka bagaimana mungkin orang akan menjadi teman sejati bagi anda??? Ikhlaslah dalam memberi kepada teman. Jangan meminta apapun kepada teman anda pada saat anda sedang membantunya, setelah selesai membantunya, atau bahkan sampai minimal 3 hari setelah anda membantunya. Maklumlah sob, kita kan tidak sendiri di dunia ini, ada syetan yang selalu membisikkan hal buruk ke hati orang-orang, yang suka ngomporin, dan lain-lain. Dalam waktu 3 hari tersebut sebaiknya lupakan apa yang sudah anda berikan kepada teman, jangan sampai anda mengungkit-ungkit apa yang sudah anda berikan.
Setelah lewat 3 hari, anda boleh minta bantuan teman, itupun bantuan yang anda minta haruslah sesuatu yang sangat penting, bantuan yang tanpa bantuannya maka anda tidak akan bisa menyelesaikan maslaah anda. Sebagai teman sejati, sebaiknya anda tidak seperti anak manja minta ini minta itu pada teman padahal kita sendiri saja bisa menyelesaikan masalah itu. Bantu dia semaksimal mungkin apa yang anda bisa. Sayangi mereka seperti menyayangi diri sendiri. Jikalaupun memang anda benar-benar tidak bisa membantunya, maka sebaiknya berkatalah yang baik terhadapnya dan cari solusi ntah siapa kek yang bisa membantunya.
2. Minta bantuan teman
Untuk hal yang sangat genting atau masalah yang tidak bisa anda selesaikan seorang diri, anda sebaiknya meminta bantuan teman. Ini juga untuk mengukur seberapa besar arti pertemanan bagi teman anda tersebut. Dan juga untuk melihat bagaimana dia merespon anda, apakah dia menerima kekurangan anda dan melengkapi anda sebagai teman sejati.
Jika dia menolak, perhatikan alasannya. Apakah sesuai kenyataan atau tidak, dia jujur atau tidak. Kadangkali alasannya memang bisa diterima akal tapi sebenarnya itu hanya alasan yang dibuat-buat alias bohongan. Namun jika dia memang jujur dengan alasannya, maka kewajiban kita memakluminya. Teman juga kadang-kadang berbohong karena suatu alasan yang bersifat privasi, karena itu kita maafkan saja teman jika teman tidak bisa membantu sampai 3 kali berturut-berturut. Lebih dari itu mungkin anda sebaiknya, menghindar, menjauh, dan jaga jarak darinya. Karena orang seperti ini egonya sangat tinggi. Yang ada dipikirannya hanya kebahagiannya sendiri sedangkan orang lain hanya alat untuk membahagiakan dirinya. Dia sering bersikap manis pada anda karena ada maunya, setelah tak ada lagi yang dia inginkan anda akan dicuekin. Jadi sebelum dia mencuekin anda, maka cuekin dia. Jauhi dia, stay cool.
3. Teman sejati meminta apa yang dibutuhkan, teman palsu seringkali meminta apa yang dia inginkan.
Akan ada banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai keluarga, sahabat, atau teman anda disaat anda serba berkecukupan apalagi berkelebihan. Jadi, untuk membedakan mana di antara mereka yang layak disebut sebagai teman, salah satunya adalah dengan melihat apa yang mereka minta dari anda.
Teman sejati akan meminta sesuatu yang sangat urgent, bersifat darurat, dan tanpa bantuan anada masalahnya tak akan terpecahkan karena keterbatasan dan kekurangannya.
Contoh:
>Teman anda meminta bantuan anda anda untuk diantar berobat. Padahal si teman tadi, punya 2 motor, dan juga punya adik yang bisa mengantar nya berobat. Kdangkali kita merasa dia hanya memanfaatkan, tapi pikirlah balik, jangan2 adiknya tak ada dirumah/lagi kerja di kantor. Sedangkan teman anda benar-benar tak kuat untuk mendorong motornya saja dia tak kuat. Teman seperti ini tentu saja harus dibantu.
>Teman anda meminjam handphone anda untuk rekaman wawancara riset skripsi padahal si teman punya handphone sendiri. Maka perhatikanlah, apakah hp -nya bisa merekam atau tidak, bagus atau tidak. Jika hp-nya memang tidak bisa merekam maka memang sudah kewajiban kita membantunya.
Sedangkan yang bukan teman sejati, serinkali meminta apa yang mereka inginkan. Bahkan tanpa bantuan andapun, sebenarnya mereka bisa melakukannya. Karena malas, merasa berkuasa, atau lain-lainnya mereka akan meminta.
Contoh:
>Seorang yang dulunya sama sekali tidak pernah mencakapi anda (bahkan ketika anda bersikap ramah kepadanya dia begitu angkuh) tiba-tiba bersikap manis pada anda. Dan belakangan setelah anda melihat motifnya, ternyata dia hanya memanfaatkan anda. Misalnya karena motornya rusak, makanya dia bersikap manis dan ramah kepada anda. Orang seperti ini perlu anda waspadai. Semakin anda dekat dengannya, semakin dia ingin menguasai anda.
>Permintaan yang kecil saja, misalnya: "tolong, antarkan aku kesana". Padahal dengan jalan kaki saja, dia bisa pergi kesana karena jaraknya dekat. Dalam hati kita berkata "Dasar loe, orangtua gua aja gak pernah minta diantarin ke pajak, loe jarak sedekat ini minta diantarin". Jika dia tidak bermaksud memanfaatkan anda maka bisa jadi dia orangnya bersifat manja atau bersifat kekanak-kanakan.Orang seperti ini juga sebaiknya anda jauhi, atau solusi yang lain adalah menyadarkannya.
>Atau orang yang meminjam handphone anda padahal hp-nya masih bagus, hanya karena hp anda sedikit lebih keren makanya dia meminjam hp anda. Tujuannya ya barangkali untuk nunjukin gengsi lah buat pacar atau lain-lainnya.
>Atau teman yang apabila makan bareng, pasti sangat sulit untuk mentraktir dan maunya dibayarin terus. Biasanya orang seperti ini yang paling semangat responnya kalau ada ajakan makan bareng, tapi pas pembayaran dianya yang paling tidak semangat dengan wajah yang tunduk menghadap ke bawah,dan biasanya dia orang yang makannya paling lama. Orang semua sudah selesai makan, dia masih belum habis. Ini juga salah satu triknya, biar orang yang bayarin. Orang seperti ini adalah tipe-tipe orang yang pelit.
4. Perhatikan gaya bicaranya
Teman sejati akan menjaga perasaan anda dari setiap perkataan yang keluar dari mulutnya walau memang tidak tertutup kemungkinan dengan tanpa sengaja menyakiti perasaan anda. Dengan catatan,"tanpa sengaja" atau "tidak sadar". Teman sejati akan berusaha menyenangkan hati anda dengan perkataan yang baik. Kadangkali teman anda terkesan cuek, terlihat sebagai rival namun pada saat anda meminta bantuannya, dia paling cepat datang.
Sedangkan yang bukan teman sejati biasanya memberikan perhatian lebih. Namun akan terlihat dengan jelas bahwa perhatiannya dibuat-buat atau palsu. Anda bisa lihat pada saat orang yang lain datang padanya, dia akan memberi perhatian juga dan saat anda mendekatinya malah tanpa sadar dia akan bersikap di luar bayangan anda, bisa jadi. Ada juga teman yang ngomongnya ceplas-ceplos dan tidak menjaga perasaan anda, tidak perduli anda akan senang mendengarnya atau tidak.
Seorang filsuf pernah mengatakan, " Yang membedakan antara teman dan musuh adalah teman akan menceritakan kepada anda apa yang membuat anda senang, sedangkan musuh bersikap sebaliknya."
Jika dia membicarakan keburukan anda di depan dan di belakang anda, maka dia bukan teman sejati. Jika bicaranya sering membuat anra susah dan sedih maka dia bukan teman sejati.
Pada intinnya: "Teman sejati adalah orang yang anda merasa nyaman berada di dekatnya"
5 Perlihatkan kekurangan anda.
Setelah beberapa waktu anda berusaha menjadi teman sejati dan memperlihatkan kelebihan anda dan menjadi orang yang sangat berguna maka sudah saaatnya menguji teman anda, dan menjadi orang yang serba kekurangan.
