Friday, February 24, 2017

Sakaratul Maut Saat-Saat Menjelang Kematian Seseorang

Kematian adalah suatu hal yang mengerikan bagi sebagian besar manusia. Mengerikan karena kita tidak mengetahui bagaimana sebenarnya kematian itu. Apakah kita akan hilang lenyap menjadi tanah, atau kita akan digiring langsung ke neraka, atau ketika kita masik ke liang lahat, kita akan disiksa.

Ada beberapa manusia yang memiliki kemampuan untuk melihat bagaimana sebenarnya proses kematian itu, tapi sebagian besar dari mereka merahasiakannya kepada publik untuk mengindari komentar negatif dari orang-orang di sekitarnya. Jadi beberapa orang yang tahu tentang proses kematian ini lebih memilih untuk diam.

Proses menjelang kematian ini di jelaskan oleh seorang tokoh spiritual yang terkenal di Singapura. Sebenarnya beliau hanyalah seorang ustad, tapi sering juga diundang ke Malaysia dan Indonesia dan negara lainnya. Beliau dikenal karena memiliki ilmu keruhanian tinggi terutama dalam hal astral projection atau OBE atau meraga sukma.

Tujuan saya menuliskan artikel ini adalah menyampaikan apa yang saya ketahui, karena menyembunyikan ilmu adalah dosa besar dalam agama islam.Selain itu juga agar memberikan kita pengetahuan bagaimana nantinya kita menghadapi proses kematian / sakaratul maut itu.(jika ini memang adalah proses yang sebenarnya).

Sebelum menjelaskan tentang kematian itu sendiri, pertama yang harus kita ketahui adalah bagaimana yang dimaksud dengan manusia itu yang sebenarnya? terdiri dari apakah manusia? apakah hanya seonggok daging atau ada unsur lainnya.

1. Penjelasan Tentang Manusia

Manusia yang hidup terdiri dari :
  1. Tubuh Fisik
  2. Ruh
  3. Pikiran (Minda)
  4. Nyawa
Manusia terdiri dari empat unsur tadi akan dikatakan sebagai manusia yang normal yang terdiri dari tubuh fisik, ruh, pikiran (minda), dan nyawa, dimana semuanya menyatu di dalam satu tubuh yang disebut sebagai seorang manusia. Tubuh Fisik bisa dipelajari lewat anatomi tubuh manusia

Tubuh Fisik bersifat materi artinya bisa disentuh. Penjelasan tentang tubuh fisik dibahas dalam anatomi tubuh manusia. Tubuh fisik ini akan berfungsi dengan baik jika dan hanya jika ketika elemen lainnya (ruh, pikiran, dan nyawa) ada dan berfungsi dengan baik. Jika salah satu diantara ketiga elemen di atas tidak ada maka akan terjadi keadaan abnormal pada seorang manusia. Keadaan abnormal yang penulis maksud akan penulis jelaskan nanti.

Ruh ada ketika nyawa mengambil eksistensitas di dalam tubuh manusia di dalam rahim ibunya. Ruh berkembang seiring dengan perkembangan tubuh manusia dan mengambil bentuk sesuai bentuk bentuk tubuh manusia tersebut. Ruh bersifat bisa mengecil dan bisa membesar. Saat kita tertidur, ruh kita mengecil dan mengambil tempat di dalam dada di sekitaran ulu hati. Saat kita bangun (terjaga) ruh membesar ke seluruh badan sehingga tubuh bisa bergerak kembali. Ruh inilah yang memberikan kita tenaga untuk bergerak.

Pikiran (Minda) adalah sesuatu yang berdiri sendiri (bersifat independen). Minda terdiri dari 3 serangkai : Penglihatan, Pendengaran, dan Hati. Ketiganya ini tidak terpisahkan. Minda ini bersifat bebas, bisa bersama jasad (manusia keadaan terjaga), bisa bersama ruh ( dalam keadaan astral projection).

Nyawa juga bersifat independen. Nyawa yang membuat kita terus bernafas saat tertidur dan saat melakukan astral projection. Orang yang mati, nyawa keluar (dicabut ) dari badannya bisa dari bawah dan bisa dari atas. Nyawa diberi pada kita saat di dalam rahim ibu .

Keadaan-keadaan manusia dari sudut pandang jasmani :
  1. Badan + Ruh + Minda + Nyawa = Manusia Keadaan Terjaga
  2. Badan + Nyawa (Ruh dan Minda di dalam dada) =  Keadaan Tertidur
  3. Badan + Nyawa + Minda (Tanpa Ruh) = Keadaan Koma
  4. Badan (Tanpa Ruh, Nyawa dan Minda ) = Keadaan Mati
  5. Badan + Ruh + Nyawa (Tanpa Minda/ Minda Rusak) = Penyakit Gila, dan lain-lain
Keadaan-keadaan manusia dari sudut pandang Ruhani :
  1. Ruh + Minda (Meninggalkan badan beserta nyawa) =  Keadaan Astral Projection
  2. Ruh + Minda (Meningalkan badan) (nyawa ditarik) = Ruh Masuk Alam Barzakh
Ruh + Minda inilah yang sering kita sebut sebagai jiwa.

Yang ingin kita jelaskan di artikel kali ini adalah tentang keadaan nomor 7 bukan yang nomor 4. Walaupun Kejadiannya sama, tetapi sudut pandangnya berbeda. Inilah proses menjelang kematian dari sudut pandang keruhanian:

2. Proses atau Tahap-tahap Sakaratul Maut

1. Ruh Naik ke kerongkongan

Disini muncul rasa sejuk, tapi saat ruh itu naik ke kekerongkongan kadangkali kita merasa khawatir dan takut tentang apa yang bakal terjadi. Dalam hati, kita merasa was was dan takut terhadap apa yang bakal terjadi, kita tahu bahwa kita akan mati. Karena kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi pada saat kematian. 

Semakin kita takut menghadapi sakaratul maut, semakin orang melihat kita was was. Meronta kesana kemari. Yang kita takutkan adalah penilaian orang nantinya, bagaimana orang menilai kematian kita kalau kita terus meronta-ronta pada saat sakaratul maut. Nanti dibilangnya kita tidak husnul khatimah.

Tapi kalau kita menghadapinya dengan tenang dan membiarkan prosesnya berjalan sebagaimana menstinya, kita bisa lebih cepat sampai ke alam barzakh sana, sehingga kematian kita menjadi kematian yang husnul khatimah.

2. Mata Naik ke atas dan hati terbalik

Ruh dari kerongkongan terus naik ke atas, ketika ruh naik ke atas, mata kita mengikuti. Yaitu di ikuti oleh "hitam mata" yang juga naik keatas.




Perhatikan baik-baik mata mereka, ada kesamaan dimana bola hitam mata naik ke atas menjelang kematian mereka. Video ini saya ambil dari youtube, buka buatan saya sendiri. Kata kunci yang saya ketikkan di youtube adalah " died in front of camera".

Mereka takutkan hari yang padanya berbolak-balik hati dan pandangan (Surah An-Nur : 37)

Sebagaian mufasir mengartikan ayat ini menceritakan tentang hari kiamat. Tapi ada juga yang meyakini ayat ini menjelaskan tentang ketakutan manusia menghadapi proses kematian. yang mana kematian juga kita ketahui termasuk kiamat yakni kiamat sukro atau kiamat kecil.

3. Terbuka Terowongan alam barzakh

Letak terowongan ini ada di hadapan kita, yakni di hadapan mata ketiga kita ketika terbuka saat menjelang kematian. Kita bisa melihatnya, bukan dengan mata fisik tetepi dengan mata minda atau mata yang beserta ruh. 

4. Nyawa dicabut

Setelah jiwa memasuki alam barzakh, maka kemudian nyawa di cabut atau ditarik. Dicabutnya nyawa ada 2 macam. Nyawa dicabut dari atas dan nyawa keluar dari bawah. Nyawa kita sudah ditentukan saat kita dalam rahim ibu. Jadi tidak ada problem, ketika nyawa habis, gelombang nyawa itu akan mendorong jiwa (ruh + minda) masuk ke alam barzakh. Tandanya nyawa sudah dicabut adalah nafas kita berhenti.

5. Tinggallah Jasad

Bagi orang lain, kita yang sudah mati adalah seonggok jasad yang tidak bisa bergerak lagi dan tidak bernafas. Saat seperti ini kita sudah mati, maksudnya tubuh fisik kita mati. Kemudian dikubur, lalu hancur dimakan ulat. Atau dibakar, hangus tinggal debu.

Tapi apakah kita benar-benar mati?

6. Hidup di alam Barzakh

Ruh + Minda atau yang kita sebut dengan jiwa adalah hidup di alam barzakh beserta ruh-ruh orang yang telah mati lainnya. Ada yang bercakap-cakap, ada juga yang khusyuk beribadah kepada Allah SWT. Jiwa yang ada di alam barzakh tidak butuh makan, minum, dan juga tidak perlu Buang air besar atau kecil.

Disana semuanya bersih, jiwa-jiwa yang tinggal di alam barzakh seperti orang yang berumur 36 tahun. Mereka tinggal disana sampai tibanya hari berbangkit, yang mana ruh akan dikembalikan ke jasad.

Mereka yang sudah di alam barzakh tidak ingin lagi kembali ke dunia ini, karena disana tidak ada masalah dan mereka juga sadar dan tahu pasti bahwa anak-anak mereka keluarga-keluarga mereka cepat atau lambat akan datang kesana.

Andaikatapun mereka ingin kembali ke jasad, maka bagaimana mungkin bisa? sedangkan nyawa sudah dicabut.

Kesimpulan:
Cepat atau lambat kita semua bakalan mati juga. Hendaknya kita tenang menghadapinya. Dan sebelum kematian itu menghampiri kita hendaknya kita mempersiapkan bekal ke akhirat.

Terima Kasih
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

No comments:

Post a Comment