Friday, May 27, 2016

Cara Menjadi Orang Yang Beruntung Menurut Al-Qur'an

Siapa sebenarnya orang yang beruntung itu?
Di dalam KBBI Online beruntung bisa diartikan sebagai "berlaba, mendapat laba, bernasib baik, mujur, bahagia, berhasil, tidak gagal"

Beruntung juga bisa diartikan "tidak merugi".

Di dalam berdagang dan di dalam bisnis, pedagang yang beruntung atau pebisnis yang beruntung adalah pedagang yang bisa menjual barang di atas modal. Misalnya, seorang pedagang membeli kaus kaki seharga 3500 rupiah, berarti modalnya 3500 rupiah. Kemudian ia jual kaus kaki tersebut seharga 5000 rupiah.

Apakah dia beruntung? Jika dia beruntung, berapa keuntungannya?
Keuntungannya dalah 5000-3500 = 1500 rupiah.
Segitulah keuntungannya, maka ia dikatakan sebagai pedagang yang beruntung.

Kita juga pernah mendengar,
"Kamu beruntung punya istri secantik dan sebaik dia"
"Kamu beruntung tidak melewati jalan itu, seandainya kamu melewati jalan itu maka mungkin kamu yang akan terkena longsor, dan kamu mungkin sudah mati sekarang", atau
"Kamu beruntung bisa bekerja di tempat itu, gajinya besar coy, banyak orang yang melamar kerja ke sana, tapi hanya sedikit yang diterima"

Dan banyak lagi kalimat untuk kata "beruntung" yang sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Semua kalimat itu mengacu kepada "mendapatkan kenikmatan yang sangat besar" atau "terhindar dari suatu kerugian yang besar"

Dan saya ingin bertanya kepada anda, Siapakah yang paling bisa dipercaya omongannya?
Teman anda? sahabat?, keluarga? seorang ilmuwan? tukang ramal? dukun? ustad? ataukah Tuhan yang telah mencipatakan Alam Semesta ini beserta semua hukum-hukumnya?

Telah banyak dibuktikan tentang kebenaran science yang tertera di dalam Al-Qur'an, bahkan peristiwa Big Bang ada di dalam Al-Qur'an. Pengetahuan yang baru kita ketahui belakangan ini, ternyata sudah dijelaskan dalam Al-Qur'an 1400 tahun lalu dalam Al-Qur'an.

Karena itu, banyak orang yang berkesimpulan dengan bukti science bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah SWT yang nyata. Perkataan Tuhan yang menciptakan Alam Semesta beserta semua aturan-aturannya.

Apa yang manusia katakan tentang keberuntungan sering hal-hal sepele, tapi keuntungan yang Allah SWT maksud pastilah sesuatu keuntungan yang sangat besar.

Lalu apa yang telah Allah SWT katakan dalam Al-Qur'an tentang orang-orang yang beruntung ?

1. Tentang orang-orang yang tidak merugi tertera di dalam Q.S Al-'Ashr : 1-3 yang artinya:
  1. Demi Masa
  2. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian
  3. Kecuali, orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shaleh, serta saling menasehati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk sabar. (Q.S Al-'Ashr :1-3)
Ayat 1- 3 itu saling bertalian alias sambung menyambung. Dalam Surat Al-'Ashr ini dijelaskan tentang orang yang tidak merugi ada 4, antara lain :
  1. Orang-orang yang beriman. Orang beriman disini berarti yang meyakini bahwa Tuhan itu Esa, Tuhan Pencipta Alam Semesta ini hanya ada 1, tidak meyakini adanya 2, 3 atau banyak Tuhan. Tuhan hanya ada 1, jika Tuhan lebih dari satu maka Tuhan-Tuhan itu akan saling bentrok dan akan menimbulkan bencana yang besar di langit dan di bumi. Tapi nyatanya sampai sekarang tidak pernah kita lihat ada perkelahian antara Tuhan. Meyakini adanya Malaikat Allah, Kitab-Kitab Allah (Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an), Meyakini para Rasul termasuk meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Terakhir, Meyakini adanya hari kiamat, dan meyakini bahwa segala takdir baik yang baik dan yang buruk yang menimpa kita adalah dari Allah SWT. Jika kita belum beriman, maka kita termasuk orang yang merugi.
  2. Mengerjakan Amal Shaleh. berarti ibadah kepada Allah baik ibadah fardhu dan sunah, dan juga akhlak kita terhadap sesama manusia dan terhadap makhluk Allah lainnya. Semua panduan ibadah dan akhlak sudah ada di dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad saw. Untuk menjadi orang yang beruntung maka kita harus mengerjakan semua ibadah dan akhlak terpuji.
  3. Saling menasihati untuk kebenaran. Tidak cukup dengan beriman, ibadah, dan akhlak, untuk menjadi orang yang tidak merugi kita dituntut untuk saling memberi nasihat dalam hal kebenaran. Contoh nya mungkin para Da'i atau ustad, dan juga para blogger. Walaupun tidak semua blogger, tapi banyak juga blog-blog yang terus menerus menyampaikan informasi yang berguna. Intinya sih, setiap orang yang menyampaikan ilmu yang bermanfaat termasuk di dalamnya.
  4. Saling menasihati dalam kesabaran. Menasihati orang untuk bersabar ternyata juga bagian dari tugas kita jika kita tidak ingin merugi.
2. Tentang orang-orang yang beruntung ada di dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 1-5 yang artinya:
  1.  Alif, Laamm, Miimm
  2. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya dan petunjuk bagi mereka yang bertakwa
  3. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
  4. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
  5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S Al-Baqarah : 1-5)
Ayat ini adalah sambung menyambung. Secara logika bisa kita analisa bahwa orang-orang yang beruntung adalah orang yang bertakwa yang mendapat petunjuk yang benar dalam menjalani jalan takwanya. Jika petunjuknya salah maka jalannya juga salah.

Jadi, Cara untuk menjadi orang yang beruntung menurut Al- Qur'an jika kita kombinasikan Al-'ashr ayat 1-3 dengan Al-Baqarah ayat 1-5, maka kita akan dapat menarik sebuah benang merah atau gambaran umum tentang orang-orang yang beruntung:

Mendapat Petunjuk yang benar dahulu -> Bertakwa ->Menasehati untuk kebenaran dan menasehati kesabaran ->  Jadi orang yang beruntung

1. Mendapat Petunjuk yang benar

Untuk menjadi orang yang mendapat petunjuk kita mutlak harus mengikuti Al-Qur'an dan Hadist.

Aku telah tinggalkan kepadamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selama berpegang kepada keduanya (yaitu) Kitab Allah (Al-Qur'an) dan Sunah RasulNya (Hadist) .(Hadist Shahih Lighairihi)

Ya, itu dia. Petunjuk yang benar yang tidak sesat adalah Al-Qur'an dan Hadist Nabi.

Untuk melaksanakan ayat 2 dan 3, kita harus mengikuti sebuah petunjuk yang benar, sebuah petunjuk yang tidak mungkin sesat.

Dengan petunjuk yang benar, kemudian kita beriman sepenuhnya kepada Allah SWT.

2. Menjadi Orang yang bertakwa

Orang yang bertakwa defenisi singkatnya adalah orang yang melaksanakan semua perintah Allah SWT dan meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT.

Ketaqwaan kita harus berdasarkan pada petunjuk Al-Qur'an dan Sunah Nabi,

Shalat adalah perintah Allah SWT, maka kita dirikanlah shalat
Puasa adalah perintah Allah SWT, maka berpuasalah
Berbakti pada orang tua adalah perintah Allah maka berbaktilah pada orang tua kita yang telah membesarkan dan menyayangi kita.
dan perintah-perintah Allah SWT lainnya yang tertera di dalam Al Qur'an dan dijabarkan dengan hadist Nabi Muhammad SAW.

Inilah yang dimaksud dengan "amal shaleh" dalam islam.

3. Menasehati untuk kebenaran dan kesabaran

Tidak baik jika kita menasehati orang lain berbuat benar padahal kita berbuat salah.
Juga tidak baik kita menasehati orang lain untuk bersabar sedangkan kita bukan orang yang penyabar.
Malu dong, ente,,,heheh

Menasehati orang lain untuk berbuat benar dan menasehati orang lain untuk bersabar adalah upaya yang harus kita lakukan jika kita ingin menjadi orang yang beruntung.

Para da'i dan para ustad termasuk salah satu contoh besarnya,
kita dalam kehidupan sehari-hari juga bisa, jumpa kawan nasehati untuk berbuat benar, jika dia mengalami kesusahan maka nasehati dia untuk bersabar.

4. Menjadi Orang Yang Beruntung

Setelah 3 hal di atas kita ikuti, maka selanjutnya adalah menunggu keberuntungan yang dimaksudkan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an.
Sebuah keberuntungan menurut Allah SWT yang Maha Besar pastilah juga sebuah keberuntungan yang sangat besar. Baik itu keberuntungan di dunia dan juga keuntungan di akhirat. Yang penting, kita harus tetap berpegangan pada Al-Qur'an dan Sunah Nabi Muhammad SAW sepanjang hayat kita dan terus melakukan amal-amal shaleh sehingga kita termasuk salah satu orang yang beruntung yang disebutkan di dalam ayat al-qur'an tersebut.

Amin Yaa Rabbal 'Alamiin,,,,

Secara keseluruhan untuk menjadi orang yang beruntung kita harus mengikuti seluruh yang ada di dalam Al-Qur'an dan Hadist Nabi.

Sekian.
Terima kasih.

No comments:

Post a Comment